Dua mahasiswa Magister Bioteknologi UGM, Nada Tazkia Purba dan Nurmara Salsabila, beserta dengan dosen Program Studi Bioteknologi UGM Dr. Yekti Asih Purwestri dan Dr. Tri Rini Nuringtyas mengikuti workshop di University of Adelaide (UoA), Australia pada tanggal 18-21 Juni 2024. Kegiatan tersebut menjadi salah satu tujuan dari Program KONEKSI (Knowledge Partnership Platform Australia-Indonesia) yang merupakan inisiatif kolaborasi antara organisasi-organisasi di Australia dan Indonesia. Bersama dengan Australian Research Council (ARC) Training Centre for Future Crops Development, Australian National University (ANU), kolaborasi penelitian dengan judul “Building a Sustainable Future: Developing Nutritious and Climate-Resilient Crop Varieties” juga melibatkan BRIN Indonesia dan IRRI Filipina. Pada perjalanan ini, konsorsium penelitian KONEKSI hadir secara lengkap yaitu Dr. Aris Hairmansis, Dr. Yudhistira Nugraha, dan Trias Sitaresmi, M.Sc. dari BRIN; Prof. Inez Slamet-Loedin dari IRRI; serta Dr. Siti Nurbaiti, Dr. Yustina C.F.S., Gloria Fransisca K.L., dan tim asisten peneliti dari UGM.
Workshop tersebut merupakan pertemuan tahunan kedua ARC Training Centre For Future Crops Development yang diikuti seluruh anggota training center industri, serta mitra riset KONEKSI. Selama kegiatan berlangsung, peserta didorong untuk berdiskusi peluang penelitian, pelatihan dan kolaborasi antar peserta. Workshop diawali dengan presentasi mengenai visi, bidang penelitian, dan pencapaian ARC Training Centre. Acara dilanjutkan dengan pemaparan dari mitra industri mengenai keragaman karir dan pengalaman bekerja di bidang penelitian dan industri yang menekankan aspek pengembangan Agrifood di masa depan untuk mendorong kepentingan pertanian dan ketahanan pangan global. Dr. Yekti Asih Purwestri sebagai kolaborator Indonesia dari KONEKSI juga turut mempresentasikan bentuk kolaborasi penelitian yang sedang berjalan.
Pada workshop tersebut, peserta juga diberikan kesempatan untuk saling menjalin koneksi dan jejaring, baik melalui small group discussion, sesi poster, dan aktivitas di museum. Pada sesi poster, peserta dapat saling berdiskusi dan bertukar informasi mengenai perkembangan penelitian dari tema penelitian yang diangkat pada poster yang disajikan mahasiswa doktor dan peneliti dari ANU dan UoA. Komunikasi antar peserta semakin terjalin hangat sembari mengikuti aktivitas yang mengusung tema “Broken” di Museum of Discovery. Kegiatan tersebut menyajikan pertunjukan fenomena dan permasalahan di dunia saat ini, peserta bukan hanya disajikan berbagai informasi tetapi juga diajak terlibat dalam memikirkan solusinya untuk mewujudkan kehidupan yang berkelanjutan.
Kunjungan ke Waite Institute University of Adelaide menjadi bagian paling mengesankan dalam perjalanan ini. Kunjungan diawali dengan presentasi dari Plant For Space (P4S) yang berfokus pada penelitian untuk menumbuhkan tanaman di luar angkasa sebagai sumber pangan yang berkelanjutan sebagai solusi baru untuk hunian luar angkasa dan ketersedian pangan keberlanjutan di Bumi. Kunjungan dilanjutkan dengan lab tour, melihat secara langsung vertical farm aero cultivation yang sedang dikembangkan. Di lokasi yang sama terdapat Australian Plant Phenomic Network (APPN) yang menyediakan fasilitas berbasis machine learning system untuk analisis karakter tanaman secara otomatis. Salah satu fasilitas yang dapat digunakan adalah high-throughput multispectral imaging yang dapat menangkap tampilan tiga dimensi (3D) tanaman dengan gelombang jangkauan panjang cahaya yang lebar. Kunjungan ke APPN menjadi penutup dari rangkaian perjalanan di Adelaide. Perjalanan ini diharapkan mememperkuat kerja sama antara Program Studi Bioteknologi UGM dengan ANU serta meningkatkan kapasitas dan kapabilitas bagi mahasiswa maupun dosen Program Studi Bioteknologi UGM.