Program Studi Bioteknologi UGM kembali melaksanakan Kuliah Umum “Graduate School: Research Design, Ethics, And Integrity” pada hari Selasa, 29 Agustus 2023 dengan pemateri Prof. Dr. Teruna Siahaan dari University of Kansas, Amerika Serikat. Materi yang beliau sampaikan berkaitan dengan desain penelitan, etika penelitian, dan integritas seorang peneliti. Menurut Prof. Teruna Siahaan, penelitian menjadi sangat penting dilakukan seiring dengan perkembangan zaman karena penelitian terapan dapat memberikan dampak secara langsung terhadap perkembangan dunia, misalnya dalam pembuatan vaksin, produk obat, terapi molekuler, dan lain-lain. Selain itu, penelitian juga dapat menggerakkan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penemuan-penemuan, menjawab pertanyaan mendasar tentang alam, memecahkan masalah di berbagai bidang kehidupan, meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, menjawab rasa ingin tahu, dan membuka jalan bagi kemajuan bangsa di masa depan.
Semakin berkembanganya penelitian, maka etika penelitian saat ini juga menjadi perhatian bagi peneliti dunia. Terlebih, terdapat banyak masalah dalam hasil penelitian ilmiah atau proses penelitian itu sendiri. Misalnya aadahal masalah reprodusibilitas. Reprodusibilitas saat ini bahkan terjadi pada jurnal-jurnal ternama, seperti masalah manipulasi data. Dalam dekade terakhir, terdapat peningkatan pelanggaran publikasi 10 kali lipat dibandingkan dekade sebelumnya. Oleh karena itu, peneliti sangat perlu memahami nilai-nilai etika dalam melakukan penelitian, mengolah data hasil penelitian, bahkan sampai tahap publikasi. Beberapa nilai etika yang harus dimiliki oleh peneliti antara lain:
1. Memiliki nilai moral dan integritas yang tinggi. Seorang peneliti harus memiliki sifat jujur, adil, objektif, dan dapat dipercaya. Meskipun memiliki harapan yang tinggi terhadap hasil penelitian agar sesuai dengan ekspektasi, namun perlu diingat bagwa hasil riset harus sesuai realita dan tidak perlu merekayasa hasil. Jika hasil penelitian tidak sesuai dengan teori, maka yang harus kita lakukan adalah mengevaluasi metode dan desain eksperimen digunakan. Seorang peneliti juga harus menghormati orang lain. Sesama peneliti tidak perlu bersaing atau menjatuhkan. Justru sebaliknya, lakukan kolaborasi dengan peneliti lainnya agar penelitian yang kita lakukan dapat semakin berkembang. Selain itu, seorang peneliti juga perlu bekerja keras, tetap produktif, dan berhati-hati saat melakukan penelitian agar mendapatkan hasil penelitian yang maksimal.
2. Saat bekerja di laboratorium, pastikan keamanan hewan transgenik terhadap lingkungan. Peneliti yang bekerja dengan organisme transgenik harus berhati-hati dalam memperlakukannya. Terlebih hewan transgenik dapat bergerak dan sewaktu-waktu dapat melarikan diri. Hewan transgenik memang bermanfaat bagi penelitian kesehatan, akan tetapi perlu diingat bahwa hewan tersebut telah disisipi oleh gen asing sehingga peneliti harus bertanggung jawab dalam merawat mereka dan berhati-hati dalam menggunakannya.
3. Peneliti juga perlu memperhatikan keamanan diri sendiri atau orang lain saat menggunakan material atau senyawa kimia yang toksik. Peneliti harus berhati-hati ketika bekerja dengan senyawa atau patogen yang berpotensi membahayakan kesehatan dan keselamatan. Rasa tanggung jawab perlu dipupuk sebesar mungkin agar penggunaan patogen berbahaya tidak berdampak buruk bagi lingkungan sekitar atau makhluk hidup lain.
4. Terakhir, hindari pelanggaran Ilmiah. Pelanggaran ilmiah yang harus dihindari antara lain fabrikasi, pemalsuan laporan penelitian, dan plagiarisme. Peneliti harus memiliki Integritas. Nilai etika penelitian harus benar-benar diterapkan agar pelanggaran tersebut tidak terjadi. Menurut Prof. Teruna Siahaan, seorang peneliti professional tidak perlu secara total meniru penelitian orang lain atau iri dengan hasil penelitian orang lain. Beliau berpendapat bahwa setiap orang memiliki keahlian, fokus penelitian, dan capaian yang berbeda. Beliau menegaskan bahwa “We are ourself, we own our time. Just focus and do our best”.
***
Penulis: Izza Afkarina