Program Studi Bioteknologi bersama Pusat Studi Bioteknologi Universitas Gadjah Mada kembali menyelenggarakan Seminar Nasional Bioteknologi sebagai agenda tahunan yang telah berlangsung sejak lama. Seminar Nasional Bioteknologi IX pada tahun ini dilaksanakan pada tanggal 21 Oktober 2023 dengan mengundang empat pembicara yang ahli pada masing-masing bidang. Keempat pembicara tersebut yaitu Marc Alfons M Peeters (Bambu Nusa Verde), Dr. Yekti Asih Purwestri, S.Si., M.Si. (Universitas Gadjah Mada), Ts. Dr. Rabiatul Basria S. M. N. Mydin. (Universiti Sains Malaysia), dan Dr. Dian Kesumapramudya, M.Sc., Ph.D., Sp.A. (Universitas Gadjah Mada).
Kegiatan
Dewasa ini, pengembangan teknologi berbasis nanopartikel menjadi pusat perhatian sebagian besar peneliti. Dengan biocompatibility dan bioavailability yang lebih baik, tak heran bahwa nanopartikel menjadi pilihan utama dalam mendukung berbagai penelitian di bidang kesehatan, industri, lingkungan, pangan, maupun materials. Hal tersebut yang melatarbelakangi diadakannya Kuliah Umum: Application of Nanoparticles in Biotechnology and Biomedics oleh Program Studi Bioteknologi Universitas Gadjah Mada pada Selasa, 17 Oktober 2023. Program studi Bioteknologi UGM mengundang TS. Dr. Rabiatul Basria S.M.N. Mydin, seorang peneliti dari Universiti Sains Malaysia dengan pengetahuan dan keterampilannya yang komprehensif di bidang nanoteknologi.
Bioteknologi merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang saat ini sedang berkembang pesat. Peluang karir bagi lulusan program studi Bioteknologi juga sangatlah luas. Lulusan Program Studi Bioteknologi dapat berkarir sebagai bioentrepreneur, forensik, penyuluh, konsultan, aktivis LSM, perumus dan pengambil kebijakan, peneliti, dosen, dan bekerja pada posisi lain disektor swasta maupun pemerintah. Salah satu karir yang paling banyak diminati oleh mahasiswa maupun lulusan program studi Bioteknologi adalah menjadi seorang peneliti atau akademisi. Dalam rangka memberikan gambaran mengenai karir dibidang peneliti, maka Program Studi Magister Bioteknologi UGM mengadakan kuliah karir dengan menggandeng Dr.rer.nat. Yustian Rovi Alfiansah, peneliti BRIN, sebagai narasumber.
Program Studi Bioteknologi melaksanakan kuliah umum dengan narasumber dari NARA Institute Sains and Technology (NAIST), Jepang, pada tanggal 1 September 2023 di Gedung PAU Lt. 3 UGM. Mengawali pertemuan kuliah umum kali ini, Prof. Hisaji Maki selaku public relation menjelaskan profil NAIST kepada mahasiswa yang menghadiri kuliah tersebut. NAIST adalah universitas nasional Jepang yang berlokasi di Kota Sains Kansai, wilayah perbatasan antara Nara, Osaka, dan Kyoto. Didirikan pada tahun 1991, NAIST terdiri dari sekolah pascasarjana di tiga bidang terpadu: ilmu informasi, ilmu biologi, dan ilmu material. Pada tahun 2018, NAIST mengalami transformasi organisasi untuk melanjutkan penelitian di bidang-bidang ini sambil mempromosikan penelitian dan pendidikan interdisipliner di bidang-bidang tradisional. Dengan organisasi sekolah pascasarjana tunggal yang baru ini, NAIST berupaya maju dengan tujuan melakukan penelitian mutakhir di bidang terdepan dan melatih mahasiswa untuk menjadi pemimpin masa depan dalam sains dan teknologi.
Program Studi Bioteknologi UGM kembali melaksanakan Kuliah Umum “Graduate School: Research Design, Ethics, And Integrity” pada hari Selasa, 29 Agustus 2023 dengan pemateri Prof. Dr. Teruna Siahaan dari University of Kansas, Amerika Serikat. Materi yang beliau sampaikan berkaitan dengan desain penelitan, etika penelitian, dan integritas seorang peneliti. Menurut Prof. Teruna Siahaan, penelitian menjadi sangat penting dilakukan seiring dengan perkembangan zaman karena penelitian terapan dapat memberikan dampak secara langsung terhadap perkembangan dunia, misalnya dalam pembuatan vaksin, produk obat, terapi molekuler, dan lain-lain. Selain itu, penelitian juga dapat menggerakkan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penemuan-penemuan, menjawab pertanyaan mendasar tentang alam, memecahkan masalah di berbagai bidang kehidupan, meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, menjawab rasa ingin tahu, dan membuka jalan bagi kemajuan bangsa di masa depan.
Program Studi Bioteknologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta kembali menggelar Penerimaan dan Kuliah Perdana Mahasiswa Baru Program Doktor dan Magister Bioteknologi pada Jumat, 11 Agustus 2023 di Ruang Kuliah Lt. 3 PS Bioteknologi, Gedung PAU UGM. Acara ini diikuti sebanyak 11 mahasiswa baru Program Doktor Bioteknologi dan 45 mahasiswa baru Program Magister Bioteknologi dengan sangat antusias.
Rangkaian acara terdiri dari sambutan Ketua Program Doktor Bioteknologi Dr. Tri Rini Nuringtyas, M.Sc., sambutan Kepala Pusat Studi Bioteknologi Dr. Yekti Asih Purwestri, M.Si., dan dilanjutkan dengan penjelasan Panduan Akademik, pengenalan fasilitas prasarana Program Studi dan Pusat Studi Bioteknologi oleh Ketua Program Magister Bioteknologi Dr. Dini Wahyu Kartika Sari, S.Pi, M.Si. Sesi pengenalan dilanjutkan dengan perkenalan antara mahasiswa baru dan staff tenaga kependidikan yang ditutup dengan foto bersama.
Rabu, 9 November 2022 Program Studi Bioteknologi menyelenggarakan acara 4th Lecture Series Biotechnology yang bertema “One Health Perspective in Human Life” di Ruang Kuliah Lt 3 PS Bioteknologi, Universitas Gadjah Mada. Acara dimulai pada pukul 13.00 WIB dan dibuka dengan sambutan Dr. Yekti Asih Purwestri, S.Si., M.Si. selaku Kepala Pusat Studi Bioteknologi dan mewakili Program Studi Bioteknologi.
Pada sesi kuliah dimoderatori oleh Ketua Program Doktor Bioteknologi, Dr. Tri Rini Nuringtyas, S.Si., M.Sc.. Sesi kuliah pertama disampaikan oleh Dr. Aneta Afelt dengan topik “Globalisasi dan Dampaknya terhadap Resiko Terjadinya Epidemi dalam Antroposen”. Dr. Aneta membuka sesi kuliah dengan pemaparan yang menarik terkait penyebaran penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 di Wuhan, Cina dari perspektif Antroposen yang ternyata tidak mengejutkan bagi para pakar. Adanya globalisasi berdampak pada menurunnya tingkat stabilitas ekosistem lokal yang juga mengakibatkan terganggunya fungsi ekosistem global. Gangguan keseimbangan ekosistem lokal ini mendorong terjadinya epidemi seperti HIV, malaria, SARS, flu burung, USUTU, chikungunya, dan lain sebagainya. Dalam kesempatan ini, Dr. Aneta Afelt menerangkan bagaimana konsep One Health dalam mengendalikan resiko epidemi yang telah diketahui maupun penyakit yang belum pernah diketahui, yaitu dengan menjaga keseimbangan antara kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan.